Seusai rambutnya tercukur rapi sang ustadz
pun beranjak dari tempat duduknya.
Setelah beliau memenuhi kewajibannya memberikan upah pada si tukang cukur, ia
pun melangkahkan kakinya menuju pintu keluar. Tiba2 langkah nya terhenti ketika
hadir dalam pandangan matanya berdiri seseorang
diseberang jalan.
Dengan pakaian yang compang camping, badan lusuh, rambut panjang kumal dan berantakan orang gila itu sempat membuat mata sang ustadz tak berkedip.
Dengan pakaian yang compang camping, badan lusuh, rambut panjang kumal dan berantakan orang gila itu sempat membuat mata sang ustadz tak berkedip.
Seraya membalikkan badan sang ustadz
berucap :
“ Mas, sampaian (anda) lihat orang gila diseberang itu. Perhatikan baik2 rambutnya, sangat berantakan. Saya berfikir kalau nggak ada tukang cukur rambut seperti mas ini, pasti orang sedunia rambutnya akan berantakan. Nggak ada yang rapi….”
“ Mas, sampaian (anda) lihat orang gila diseberang itu. Perhatikan baik2 rambutnya, sangat berantakan. Saya berfikir kalau nggak ada tukang cukur rambut seperti mas ini, pasti orang sedunia rambutnya akan berantakan. Nggak ada yang rapi….”
Dengan mimik yang agak sinis karena merasa
diledek sama sang ustadz, mas tukang cukur berkata :
“ Bukan begitu ustadz, rambut dia berantakan karena dia tidak datang kesini. Seandainya dia mau datang kesini pasti rambutnya sudah saya cukur rapi……”
“ Bukan begitu ustadz, rambut dia berantakan karena dia tidak datang kesini. Seandainya dia mau datang kesini pasti rambutnya sudah saya cukur rapi……”
Mendengar jawaban mas tukang cukur sang
ustadz tersenyum. Sambil mengangguk-anggukkan kepalanya sang ustadz berkata :
“ Ya mas, ya mas sampaian (anda) benar, benar sekali. Tahukah mas kenapa didunia ini banyak orang yang gelisah, banyak orang yang susah banyak yang putus asa, sedih, merana dan lain sebagainya.
“ Ya mas, ya mas sampaian (anda) benar, benar sekali. Tahukah mas kenapa didunia ini banyak orang yang gelisah, banyak orang yang susah banyak yang putus asa, sedih, merana dan lain sebagainya.
Yang miskin susah dengan kemiskinannya. Yang
kaya gelisah dengan kekayaannya. Yang pejabat tidak tenang dengan jabatannya. Yang
bawahan selalu merasakan hidupnya sangat rendah dan direndahkan. Segala
permasalahan hidup yang menghampiri kehidupan mereka menjadi beban yang
seakan-akan sulit untuk memikulnya. Tahukah mas kenapa demikian..?”
“ Wahduh, nggak tahu ustadz, kok ustadz
malah tanya ke saya….??”
“ Kalau orang gila itu kumal karena nggak
mau datang ke tukang cukur seperti mas. Kalau mereka itu susah hidupnya karena
mereka tidak mau datang ke Allah Subhanahu wata’ala.
Allah adalah sumber dari kebahagiaan. Allah adalah Dzat Yang Maha Berkehendak yang apabila Dia berkehendak tidak ada yang dapat menghalanginya. Dia akan memberikan rizki kepada siapa saja yang ia kehendaki. Dia akan member petunjuk kepada siapa yang ia kehendaki. Dan tidak ada orang yang lebih bahagia melainkan orang yang telah mendapatkan petunjuk-Nya.
Allah adalah Dzat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, maka barang siapa yang mendapat kasih dan sayangnya sungguh dia memperoleh ketenangan dan ketentraman hidup.
Allah adalah Dzat Yang Maha Mengetahui atas segala sesuatu, maka barang siapa yang mendekat kepada-Nya pasti Dia akan menunjukkan jalan penyelesaian dari setiap permasalahan dan akan menunjukkan kepadanya jalan menuju kebahagiaan.
Allah adalah sumber dari kebahagiaan. Allah adalah Dzat Yang Maha Berkehendak yang apabila Dia berkehendak tidak ada yang dapat menghalanginya. Dia akan memberikan rizki kepada siapa saja yang ia kehendaki. Dia akan member petunjuk kepada siapa yang ia kehendaki. Dan tidak ada orang yang lebih bahagia melainkan orang yang telah mendapatkan petunjuk-Nya.
Allah adalah Dzat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, maka barang siapa yang mendapat kasih dan sayangnya sungguh dia memperoleh ketenangan dan ketentraman hidup.
Allah adalah Dzat Yang Maha Mengetahui atas segala sesuatu, maka barang siapa yang mendekat kepada-Nya pasti Dia akan menunjukkan jalan penyelesaian dari setiap permasalahan dan akan menunjukkan kepadanya jalan menuju kebahagiaan.
Maka selayaknyalah kita selalu berusaha
mendekat kepada Allah. Disaat susah maupun senang. Disaat sempit maupun lapang.
Dengan datang kepada Allah kita akan menjadi dekat dengan-Nya. Dan dengan dekat
dengan-Nya maka hidup kita akan tentram dan bahagia , disetiap saat, disetiap
waktu. Karena Dialah sumber dari kebahagiaan.
Disaat susah kita akan senantiasa bersabar,
karena akan selalu timbul keyakinan pada diri bahwa pertolongan Allah sangatlah
dekat, dan dengan kesabaran itu Allah akan memberikan kekuatan dan ketengan
batin. Disaat senang kita akan selalu bersyukur, karena kita yakin bahwa
kesenangan itu datangnya dari Allah, dan dengan sikap syukur itu Allah akan
menambahkan nikmatnya dalam kehidupan kita. Begitulah mas…, kalau ingin hidup
bahagia maka datangilah Dzat pemilik kebahagiaan.”
Mas tukang cukur pun manggut2 mendengar
penjelasan Pak Ustadz. Lalu dia merenungkan kehidupan yang sudah ia jalani. Dia
baru sadar bahwa datangnya rasa gelisah, susah, putus asa dan hidup yang sarat
dengan beban yang sering ia rasakan selama ini adalah dikarenakan dia jauh dari Allah Subhanahu
wara’ala. Maka ia pun mulai berkomitmen bahwa mulai saat ini dia harus dapat
meraih kebahagiaan, ketenangan ketentraman dalam kehidupannya dengan selalu
berusaha mendekat kepada-Nya
0 komentar:
Posting Komentar