"BAGI WARGA PERUMAHAN GRAHA SURYA MAS YANG INGIN MENYUMBANGKAN ARTIKEL UNTUK BULETIN ATAU BLOG INI, SILAHKAN KIRIMKAN ARTIKELNYA KE EMAIL KAMI : ertedelapanmedia@gmail.com ATAU HUBUNGI TIM REDAKSI, TERIMAKASIH"

JADIKAN HATI KITA SEPERTI KACA YANG BENING

| Sabtu, 08 Maret 2014
Setiap kali kita ingin mengetahui perkembangan waktu, saat itu pula kedua mata kita akan tertuju pada sebuah alat penunjuk waktu. Dan ketika pandangan kita mengarah kesalah satu alat penunjuk waktu (jam dinding misalnya), yang nampak dalam pandangan kita adalah sebuah benda pipih dengan deret angka melingkar, dan terdapat beberapa anak jarum jam didalamnya.

Sadarkah kita bahwa ada satu benda bagian dari komponen jam itu yang eksis tapi sering kita lewatkan ?? Benda itu adalah kaca yang melekat pada jam tsb. Setiap kita memandang jam dinding seakan kita meniadakan eksistensi kaca tsb. Seolah-olah kaca itu tidak ada, padahal kenyataannya adalah ada. Pandangan kita selalu terfokus pada deret angka dan anak jarum yang menunjukkan waktu, inilah yang menyebabkan keberadaan kaca itu hilang dalam pandangan kita.

Sekarang lupakan jam dinding. Mari kita melihat matahari di siang hari, atau melihat bulan dimalam hari, atau memandang lautan yang luas terhampar, gunung yang kokoh tinggi menjulang, beraneka ragam binatang yang terkecil hingga terbesar, dan banyaknya fenomena alam yang terjadi dihadapan kita atau dibelahan bumi yang lain. Sesungguhnya semua yang kita lihat itu ada sesuatu yang sering terlewatkan, sebagaimana kita melewatkan eksistensi kaca ketika kita melihat jam dinding. Disamping apa yang nampak dalam pandangan kita, disitu terdapat eksistensi Allah. Dalam pergerakan matahari disiang hari ada eksistensi Allah, dalam perdaran bulan ada eksistensi Allah, dalam hamparan lautan luas terdapat eksistensi Allah, dalam kokohnya gunung dan berbagai fenomena alam terdapat eksistensi Allah. Kalau disekeliling kita terdapat ayat2 Allah yang tersirat, lalu mengapa kita lebih sering lupakan Allah daripada mengingat-Nya..??, bukankah ini menunjukkan betapa buramnya kaca hati kita, yang menyebabkan kita sangat sulit melihat keberadaan Allah dalam semua hamparan ayat-ayat (tanda2 eksistensi) –Nya.

Mari kita bersama-sama membersihkan hati kita dari semua kotoran yang mengotorinya. Agar cahaya-Nya dapat di transformasikan secara sempurna dalam hati, sehingga hati kita memiliki hati yang terang benderang yang senantiasa, diterangi dengan cahaya petunjuk-Nya.

0 komentar:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲